Perkembangan Sistem Teknologi Informasi

    Sistem teknologi informasi (STI) sudah berkembang dengan cukup pesat. Setiap satu dekade, selalu terjadi perubahan yang cukup signifikan. Dimulai dengan era akuntansi pada tahun 1950 sampai dengan era jejaring global awal tahun 1990. Berikut perkembangan sistem teknologi informasi (STI) antara lain :
  • Pada tahun 1964, IBM memerkenalkan MT/ST (Magnetic Type/Selectric Type) writer yakni mesin ketik elektronik yang dapat merekamkan ke pita magnetik. Ini merupakan tahun awal dari aplikasi pengolahan kata. Aplikasi ini termasuk ke dalam aplikasi OAS (Office Automation System) dimana terdapat desktop publishing, pembuatan jadwal, surat elektronik (e-mail), surat suara (voice mail), fax dan konferensi elektronik.
  • Selanjutnya perkembangan STI tidak terlepas dari perkembangan sistem komputer. Komputer pertama selesai dibuat tahun 1946 yakni ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer). Aplikasi yang digunakan yaitu aplikasi teknik yang berguna sebagai alat untuk menghitung. Tahun 1964, IBM mengeluarkan komputer IBM S 360 untuk aplikasi bisnis. S 360 bermaksud sebagai System 360 dimana seperti satu lingkaran yang separuhnya dapat digunakan sebagai aplikasi teknik dan separuhnya lagi digunakan sebagai aplikasi bisnis. Aplikasi bisnis digunakan untuk merekamkan data aplikasi bisnis ke dalam basis data yang selanjutnya dapat menghasilkan laporan-laporan operasi bisnis. Laporan ini berupa informasi pencatatan nilai dimana unutk manajemen tingkat bawah. Aplikasi ini juga digunakan untuk sistem pengolahan transaksi atau TPS (Transaction Processing Systems).
  • Setelah merasakan manfaatnya, manajer-manajer fungsi mulai membutuhkan sistem teknologi informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem ini disebut sistem teknologi informasi fungsional karena berada di fungsi-fungsi organisasi. Sistem ini mulai diterapkan awal tahun 1970 di AS. Dengan adanya sistem ini, informasi untuk manajer atas lebih ke informasi pemecahan masalah.
  • Pada awal tahun 1970, teknologi juga digunakan untuk proses produksi. Teknologi ini seperti teknologi komputer dan robot untuk mengendalikan proses produksi secara efektif dan efisien. Penerapan teknologi ini disebut sistem pengendali proses (SPP) atau PCS (Process Control Systems) diantaranya CAM (Computer Aided Manufacturing), CIM (COmputer Integrated Manufacturing) dan robot.
  • Pada tahun 1980-an, Michael S. Scott Morton, G. Anthony Gorry dan Peter G. W. Keen dari MIT (Massachussets Institute of Technology) memerkenalkan sistem penunjang keputusan (SPK) atau DSS (Decision Support Systems) yang berfungsi untuk mendukung keputusan setengah terstruktur manajer tingkat menengah.
  • Selain itu, di tahun yang sama dikenal dengan sistem pakar atau ES (Expert Systems). Sistem ini mengandalkan pengetahuan dimana pakar tidak diperlukan lagi jika sudah terdapat pakar di sistem ini. Pakar dapat digunakan sesekali untuk jasa konsultasi.
  • Di tahun yang sama, muncul sistem otomatisasi kantor (SOK) atau OAS (Office Automation Systems) yang memberikan fasilitas pengolahan kata, dokumen, penjadwalan, komunikasi dan kolaborasi antar manajer di dalam organisasi melalui jaringan intranet. Sistem ini menyediakan komunikasi lewat e-mail maupun chat dan video conference.
  • Pada tahun 1990-an, berkembanglah sistem informasi eksekutif (SIE) atau EIS (Executive Information Systems) untuk para eksekutif. Sistem ini berguna untuk menggali ke data sedetil mungkin. Sistem ini berguna karena persaingan bisnis yang tajam dimana eksekutif dituntut untuk menggunakan sistem teknologi informasi yang interaktif.
  • Pada tahun 1990 berkembang sistem informasi strategik (SIS) atau SIS (Strategic Information Systems). Sistem ini bermaksud untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan sebagai sistem-sistem teknologi informasi apapun di tingkat apapun dalam organisasi yang dapat memberikan keuntungan strategik.
  • Penggunaan DSS (Decision Support Systems) berkembang menjadi GSS (Group Support Systems) yang digunakan untuk pengambilan keputusan secara bersama (satu tim). Hal ini dipercaya akan menghasilkan keputusan yang lebih baik karena adanya kontak sosial dalam tim. Sistem ini populer di pertengahan tahun 1990-an.
  • Selain itu, berkembang GIS (Geographic Information Systems) yakni teknologi yang menggunakan tampilan peta geografis. Contohnya seperti Wal Mart untuk melihat pergeseran selera konsumen di AS.
  • Perkembangan terakhir yaitu berkembangnya jaringan saraf (neural) buatan atau ANN (Artificial Neural Network). Sistem ini mencoba meniru kerja dari jaringan saraf otak. Kelebihannya yaitu proses belajarnya seperti halnya otak sehingga proses yang sama selanjutnya akan dilakukan dengan lebih baik. Namun, sistem ini masih dalam proses karena belum mampu memberikan kepastian bahwa apakah ANN benar-benar dapat meniru kerja seperti halnya otak. Hanya waktu yang bisa menjawab.
Sumber : HM., Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : ANDI.

Komentar